Selasa, 12 Oktober 2010

Profesi Vs Karir (siapa yg bakal menang?)

"Profesi Anda belum tentu karir Anda"

Pernah denger atau baca kalimat diatas? Kalo saya pernah denger di 'KickAndy', salah satu acara favorit saya. Katanya ada dalam buku 'From Zero To Hero' yak??? Entahlah, saya belum sempat membaca buku tersebut. Tunggu, gaya bahasanya rada formal gini. (slankstyle_mode:ON)

Nah, gini. Waktu 'KickAndy' ngebahas soal itu aku denger penulisnya 'From Zero To Hero' ngomong gini : "Tiap orang belum tentu bisa berkarir dalam profesinya, karena belum tentu profesi yang ia jalani sekarang adalah KARIRnya. Supir angkot yang nyetir sambil nyanyi itu baru penyatuan profesi dan karir. Kalo mandi sambil nyanyi itu namanya penyatuan obsesi diva dengan rasa gak tau diri"....................???????? (kayaknya gak gitu deh ngomongnya). Yaah, kurang lebih begitu lah bunyinya. Yang jelas, ternyata profesi sama karir itu dua hal yang berbeda. BEDA.

Kalo mau dibahasakan dengan bahasa 'Sok Tau Ejaan Yang Kurang Sempurna' milik saya, profesi itu adalah pekerjaan yang mau gak mau itu sih PL (*Problem Lu)...harus kita lakukan, demi materi (AKA uang, AKA duit, AKA money, AKA doku, AKA piti, dsb). Kalo karir itu adalah pekerjaan yang kita lakukan dengan hati (ehm). Karir adalah jiwa kita. Pendeknya, karir itu dimana bakat alami kita kita tuangkan dalam bentuk perbuatan/pekerjaan yang kita lakukan sepenuh hati dan penuh rasa cinta, tanpa kepentingan materi sedikitpun didalamnya (pendeknya aja panjang gini,gimana panjangnya).

Setelah menelaah bertahun-tahun saya baru menyadari 2 fakta; fakta yg PERTAMA! bidang obat-obatan (AKA farmasis) inilah yang kemudian akan saya jadikan Profesi. Untuk menghidupi anak cucu saya nanti, saya harus banting tulang+banting diri dalam bidang ini (YANG SEPENDAPAT SAMA SAYA KASIH JEMPOL YAK,hueheh). Fakta yg KEDUA! Karir saya ternyata berkisar di bidang komunikasi. Setidaknya komunikasi dan obat-obatan gak beda jauh (-_-)

Sekarang problemnya adalah (curhat_mode:ON) bidang obat-obatan yang saya ambil untuk menjadi profesi saya kelak ternyata sangatlah diluar batas kemampuan intelegensi saya! Rumus-rumus kimia itu membuat IQ saya menurun drastis (*nahloh!) dan ikatan-ikatan kimia yang mirip jaringnya Spiderman itu telah membungkus habis semua ide-ide kreatif saya. Efek samping otak kanan yang saya banggakan mulai mengering tangkinya. Apa yang harus saya lakukan?!! Minyak bumi menipis! BBM naik! Pemerintah mulai membatasi pemasokan PERTAMAX!!! Dan sekarang saya kehilangan arah tulisan saya... -_-"

Yah, intinya adalah...jika anda di posisi saya, yang mana yang anda prioritaskan? Profesi anda, dan disini anda baru berusia 20 tahun (kuranglebih, heheheh) yang membunuhmu perlahan dari dalam (whoa..), atau Karir anda, yang semakin lama semakin terpuruk dan terlupakan jika anda tidak mengambil tindakan emergency atau kotak P3K??? Jawab dengan hati nurani.

sekian dan terima kasih,

Wass...

2 komentar: